Rabu, 03 April 2019

Pemeriksaan Akuntansi, Laporan Auditor Bentuk Baku


PEMERIKSAAN AKUNTANSI I


Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
2019

Kata Pengantar
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Salawat dan salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar diatas keridhaan ALLAH SWT.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pemeriksaan akuntansi. Sekalipun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun ini merupakan salah satu hasil usaha yang maksimal, karena dalam proses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis temui. Namun berkat pertolongan ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Surabaya, 29 Maret 2019




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ....
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2.   Rumusan Masalah................................................................................................. 2
1.3.   Tujuan Penulisan................................................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Laporan Akuntan................................................................................................... 3
2.2. Jenis-Jenis Laporan Akuntan................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ .. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan
berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat terbuka (PT
terbuka). Dalam bentuk badan usaha ini, perusahaan dikelola oleh manajemen
yang ditunjuk oleh para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan akan
diminta pertanggungjawabannya atas dana yang dipercayakan kepada mereka.
Para pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban manajemen dalam
bentuk laporan keuangan.
Isi laporan baku terkait pada format yang telah ditetapkan oleh ikatan Akuntasi Indonesia (IAI)  dan menyajikan isi laporan yang akan dipakai untuk menjelaskan makna setiap kalimat yang ada di dalam laporan.
Laporan audit juga merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut aouditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajiban laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa audit baku. Laporan ini sangatlah penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainya karena laporan menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Dan suatu pandangan pemakai, laporan dianggap sebagai produk utama yang diperoleh. Dari satu pandang pemakai laporan sebagai produk utama dari proses atastasi. Standar profesianal akutan publik (SPAP) mengharuskan dibuatnya laporan setiap kali laporan akuntan publik dikaitkan laporan keuangan.



1.2.Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan laporan akuntan bentuk baku?
2.      Bagaimana cara membuat laporan audit?
3.      Apa saja jenis-jenis laporan audit?

1.3.Tujuan

1.      Mengetahui laporan akuntan bentuk baku.
2.      Mengetahui cara membuat laporan audit.
3.      Mengetahui jenis-jenis laporan audit.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Laporan Akuntan
Hasil akhir dari proses pemeriksaan  oleh auditor adalah laporan audit yang merupakan alat komunikasi antara auditor dengan pihak pemakai laporan yang sekaligus merupakan pertanggungjawabkan auditor atas penugasan yang diterimanya. Laporan auditor memberikan informasi tentang seberapa jauh auditor telah melaksanakan tanggungjawab profesinya dan seberapa jauh kesimpulan-kesimpulan dikemukakan atas dasar hasil penemuan selama auditnya. Dalam penerbitan laporannya auditor harus memenuhi standart pelaporan/norma-norma laporan akuntan.
Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2001:504.1) dalam bukunya yang berjudul Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam standard pelaporan keempat menyatakan sebagai berikut:
Laporan auditor harus memuat suatu penyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Laporan Audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporaan keuangan yang diaudit.Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.
Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam komunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnyamengenai kewajaran laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berua laporan audit baku.
Bila dipenuhi persyaratan-persyaratan tertentu maka dapat diterbitkan laporan audit bentuk standart atau baku. Baik dalam bentuk pendek maupun bentuk panjang. Laporan audit standar (baku) adalah laporan auditor yang berisi pendapat wajar tanpa syarat (unqualified opinion) yang berarti bahwa laporan keuangan tersebut telah menyajikan secara wajar, dalam semua aspek yang material, posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas dari suatu organisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Persyaratan-persyaratan untuk menerbitkan laporan audit bentuk standar adalah:
a.       Auditor telah melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa sehingga standar auditing telah dipenuhi dalam setiap aspek auditing termasuk keharusan auditor berkedudukan independen.
b.      Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
c.       Pengungkapan-pengungkapan yang dimuat dalam laporan keuangan telah memadai sehingga tidak menyesatkan.
d.      Tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan perusahaan pada periode berikutnya.
Laporan audit bentuk pendek adalah laporan audit yang hanya dilampiri laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan rugi laba, aliran kas, termasuk catatan kaki yang diperlukan. Sedangkan laporan audit bentuk panjang disamping lampiran-lampiran lainnya, misalnya komentar dan rekomendasi terhadap laporan keuangan maupun terhadap pengendalian intern, penjelasan tiap akuntansi laporan keuangan, analisa terhadap laporan keuangan termasuk analisa ratio, laporan sumber dan penggunaan dana, aliran kas dan penjelasan-penjelasan tambahan.
Auditor dapat menerbitkan laporan auditor yang tidak standar apabila persyaratan-persyaratan untuk menerbitkan laporan auditor bentuk standar tidak dipenuhi, karena keadaan-keadaan tertentu atau karena adanya tujuan tertentu. Hal-hal yang menyebabkan diterbitkannya laporan auditor tidak standar secara terperinci dapat disebut sebagai berikut:
a.       Auditor ingin menekankan sesuatu hal dalam laporannya.
b.      Auditor merasa perlu untuk menambah informasi tambahan.
c.       Luas/lingkup pemeriksaan dibatasi oleh klien.
d.      Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur pemeriksaan penting tertentu atau tidak memperoleh bukti-bukti karena keadaan diluar kemampuan klien maupun auditor sendiri.
e.       Laporan keuangan disusun dan disajikan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
f.       Penerapan prinsip akuntansi tidak konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
g.      Adanya ketidakpastian luar biasa yang mempengaruhi laporan keuangan yang tidak diperkirakan atau diperhitungkan pada tanggal laporan audit.
h.      Auditor berkedudukan tidak bebas (tidak independen).
Keadaan-keadaan tersebut mengakibatkan auditor tidak dapat mengeluarkan laporan audit standar, dalam arti bahwa tidak dapat memberikan pendapat wajar tanpa syarat melainkan harus memberikan pendapat wajar dengan pengecualian tidak wajar atau menolak memberikan pendapat.

2.2. Jenis-Jenis Laporan Akuntan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2001: 508.27) dalam bukunya yang berjudul Standar Profesional Akuntan Publik, menyatakan bahwa:
Laporan auditor ada dua jenis yaitu:


1.      Laporan Auditor Bentuk Baku
Laporan Auditor Bentuk Baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2.      Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan Komparatif
Kata-kata “laporan keuangan secara keseluruhan” yang tercantum dalam standar pelaporan keempat berlaku tidak hanya terhadap laporan keuangan periode sekarang namun juga terhadap laporan keuangan satu atau beberapa periode yang lalu disajikan dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan periode sekarang.
Menurut Sukrisno Agoes (2008: 52) dalam bukunya yang berjudul Auditing
(Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik jilid I menyatakan bahwa
laporan auditor dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Laporan auditor bentuk baku dan laporan auditor atas laporan keuangan komparatif. Laporan keuangan bentuk baku harus menyebutkan laporan keuangan yang diaudit dalam paragraf pengantar, menggambarkan sifat audit dalam paragraf lingkup audit, dan menyatakan pendapat auditor dalam paragraph pendapat.
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku
a.       Suatu judul yang memuat kata independen
b.       Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor telah diaudit oleh auditor.
c.       Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
d.      Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
e.       Suatu pernyataan bahwa standar auditing mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
f.       Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:
1.      Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
2.      Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen.
3.      Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
g.      Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.
h.      Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan keuangan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
i.        Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik.
j.        Tanggal laporan auditor.

Berikut ini adalah contoh Laporan Auditor Bentuk Baku:
Gambar 2.1 Contoh Laporan Akuntan Bentuk Baku


           


BAB III
PENUTUP
3.1.      Kesimpulan
   Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang di audit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.
Dalam pembuatan sebuah laporan akuntan seorang akuntan public harus mampu memberikan opini yang jujur dan objective, serta membuat sebuah laporan yang baku yang telah ditetapkan.

Daftar Pustaka
Agoes, Sukrisno. 2008. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat
Yuni Sukandani, Martha Suhardiyah. 2019 . AUDITING  Pemeriksaan Akuntansi. Surabaya : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya


















1 komentar:

  1. Camius Titanium Art - Titanium Art - Titanium Art
    › camus-ti › aftershokz titanium c › camus-ti titanium price › c Camus-ti titanium oxide › c Camus-ti mens titanium necklace · ‎Camus-ti · ‎Claydock · ‎Caydock · titanium nose stud ‎Caydock · ‎Caydock

    BalasHapus

Pandangan Sifat Dasar Akuntansi, Penyusunan dan Pembuktian Teori

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... .... DAFT...